Piodalan ke-6 Pura Jagatnatha Banguntopo Yogyakarta 2025

Piodalan, atau Odalan, adalah perayaan penting dalam tradisi Hindu untuk memperingati hari lahir sebuah pura. Kata odalan berasal dari wedal yang berarti “lahir” atau “keluar”, menggambarkan momen ketika pura dianggap “dihidupkan” secara spiritual sebagai tempat pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Lewat upacara ini, umat mengekspresikan rasa syukur dan menguatkan hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Pada Senin, 6 Oktober 2025, bertepatan dengan Purnama Kapat, suasana di Pura Jagatnatha Banguntopo, Banguntapan – Yogyakarta, terasa khidmat dan penuh semangat. Pura yang berdiri sejak 1975 ini telah menjadi salah satu pusat kegiatan umat Hindu di Yogyakarta. Piodalan kali ini merupakan piodalan ke-6 sejak dilaksanakannya Ngenteg Linggih pada tahun 2019, sebuah penanda penting dalam perjalanan spiritual pura ini.

Acara dimulai pukul 17.30 WIB, diiringi gamelan dari Karawitan Gema Jagatnatha dan Gamelan Bali Pura Widya Dharma. Setelah dibuka oleh Ni Luh Yunita Purnama Dewi, pembacaan Wedawakya oleh Gusti Ayu Putu Aura Kanyaka dan Ida Sari Saraswati mengawali rangkaian acara dengan suasana teduh dan khusyuk.

Prof. Wayan T. Artama, Ketua Pengempon Pura, menyampaikan ucapan selamat datang dan rasa terima kasih kepada seluruh umat yang hadir. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua PHDI DIY, AKBP (Purn.) I Nengah Lotama, S.Ag., dan Pembimas Hindu Kanwil Kemenag DIY, Bapak Didik Widya Putra, S.E., M.M., yang menekankan pentingnya kolaborasi serta dukungan bagi kegiatan keagamaan dan sosial umat Hindu di Yogyakarta.

Dharma Wacana dibawakan oleh Nitya Yuli Pratista, generasi muda Hindu dari Jombang, Jawa Timur. Kehadirannya memberi semangat baru dan perspektif segar tentang peran anak muda dalam menjaga nilai-nilai spiritual dan tradisi.

Prosesi piodalan dipimpin oleh Ida Shri Bhagawan Dalem Acarya Maha Kerti Wira Jagat Manik, bersama Romo Prasetyo, Serati Banten, serta para pengayah. Upacara berlangsung tertib dan penuh kebersamaan.

Rangkaian acara juga diisi oleh Tari Rejang Dewa dari adik-adik Pasraman Widya Dharma, Tari Rejang Renteng oleh ibu-ibu pengempon pura, serta Tari Topeng Sidakarya oleh Bapak Ketut Gunawan yang menjadi penutup prosesi piodalan.
Selanjutnya umat melaksanakan sembahyang Tri Sandhya dan Kramaning Sembah bersama yang dipimpin oleh Jro Gede Dwija Akhir Murti Adiwiyata.

Seluruh prosesi Piodalan ke-6 Pura Jagatnatha Banguntopo berjalan dengan lancar. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan memberikan waktu serta tenaganya. Semoga Purnama Kapat membawa terang dan kedamaian bagi kita semua.


📸 Semua foto bisa dilihat dan diunduh di sini.

Video lengkap Dharma Wacana

Video lengkap sambutan Pembimas

Tari Rejang Dewa

Tari Rejang Renteng

Share this post:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *